Selasa, 28 November 2017

laporan sel meiosis

Laporan Pratikum Genetika
Description: download.jpg
 





Acara 9
Pembelahan sel meiosis
Mukhlis Aprio
Npm : E1J1015139

Shift: D1. Senin (10.00-12.00)
Kelompok : 6

Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Dasar Teori
Sel dibagi menjadi 2 kelas utama, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel dan sitoplasma. Organisme prokariot tidak memiliki membran inti dan eukariot memiliki membran inti. Semua sel hewan dan tumbuhan adalah eukariot dan bakteri, cyanobacteria dan mycoplasma adalah prokariot (Sticberger,1985).
Keseluruhan proses meiosis ini melibatkan dua tahapan pembelahan yang terpisah yaitu meiosis I dan meiosis II. Meiosis I merupakan proses pembelahan reduksi sejati yang pada proses ini, jumlah kromosom akan menjadi setengah jumlah semula. Meiosis II merupakan proses pembelahan duplikasi. Kedua pembelahan ini, tahapan-tahapannya berlangsung sama seperti pada proses mitosis. Profose pada pembelahan meiosis pertama (Profose I) mempunyai 5 tahapan pembelahan, karena meliputi beberapa proses penting yang harus dilalui (Kimball,1992).
Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya di sebut sel anakan. Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik. Pada pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi genetik yang terdapat di dalam kromosom kepada sel anakan yang menjadi sel generasi berikutnya. Sitoplasma sel induk mengandung enzim, organel ,dan perangkat metabolic, sehingga ketika sel anakan menerima sitoplasma dari sel induk, sel anakan dapat berfungsi sampai sel anakan dapat menggunakan DNA yang diperoleh dari sel induk untuk tumbuh dan berkembang (Sugiri, 2001)
Meiosis berperan dalam proses gametogenesis pada sel hewan. Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet (n) oleh germ line (2n). Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di organ tertentu (testes). Sel anak hasil pembelahan meiosis akan berkembang menjadi gamet, kemudian sel yang dihasilkan akan terdiferensiasi menjadi sperma (gambar 6). pembentukan sperma dimulai saat manusia memasuki tahap pubertas. Laki-laki dewasa normal dapat memproduksi 200.000.000 sperma per harinya. Setelah sperma terbentuk, maka ia akan bergerak ke epididimis dan mengalami pematangan (Adisoemarto,1988).
Pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis melibatkan kromatin, kromatid, sister chromatid, kromosom, kromosom homolog, kinetokor, telomer dan sentrosom.
1. .Kromatin adalah gabungan rantai DNA, protein histon dan protein non-histon, kromatin dapat ditemukan di nukleus sel eukariot
2. Kromatid adalah duplikat kromosom yang terbentuk dari replikasi DNA yang tetap bersatu dengan duplikat lain pada sentromer
3. Sister chromatid adalah dua kromatid identik hasil proses duplikasi
4. Kromosom adalah suatu struktur yang tersusun atas rantai panjang DNA dan ter]gabung dengan protein.kromosom membawa bagian dari informasi genetik suatu organisme
5. Kromosom homolog adalah kromosom yang membentuk pasangan dengan struktur, ukuran, bentuk, posisi sentromer dan pola pewarnaan yang sama. Kinetokor adalah protein yang terletak di sentromer tiap kromosom.
6. Telomer adalah ujung dari kromosom eukariot, telomer berasal dari bahasa yunani yaitu Telos:ujung. Telomer berhubungan dengan rantai karakteristik DNA.
7. Sentorosom terletak ditengah organel dari sel hewan yang menjadi pusat pengatur mikrotubulus dan bertindak sebgai kutub spindel selama proses mitosis (Alberts, B. dkk. 2002).

1.2  Tujuan
            Utntuk mempelajari fase-fase meiosis


BAB II
BAHAN DAN METODE PRATIKUM

2.1 Bahan dan Alat
1.         Mikroskop
2.         Bunga Rhoeidis Color yang masih kuncup
3.         Gelas preparat
4.         Gelas penutup
5.         Pinset
6.         Pewarna asetokarmin
7.         Bunsen

2.1    Cara Kerja
1.         Sebelum melakukan praktikum, alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu,
2.         Kemudian bunga Rhoeidis Color yang belum mekar diambil sel induknya yang akan diamati dalam proses meiosis,
3.         Setelah itu sel yang telah diambil diletakkan pada gelas preparat,
4.         Kemudian ditetesi dengan pewarna asetokarmin dan di diamkan selama 5-10 menit,
5.         Setelah 5-10 menit kemudian gelas preparat tersebut diletakkan diatas api dengan menggunakan bunsen 2-3 kali,
6.         Lalu ditutup dengan gelas penutup
7.         Kemudian ditekut dengan pensil atau pena yang telah dialasi dengan tisu
8.         Setelah itu dilanjutkan dengan ditekannya sel tersebut menggunakan ibu jari
9.         Setelah selesai kemudian diamati dibawah mikroskop




BAB III
 HASIL
Dalam pratikum yang kami laukan kami tidak mendapatkan hasil adanya pembelasan meiosis pada preparat yang kami buat.


BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pratikum pembelahan meiosis kami tidak mendapatkan kejadian pembelahan meiosis pada preparat yang sudah kami buat, ini di mungkin karena perendaman kuncup bunga ke dalam larutan former tidak sampai lebih 24 jam, sihingga kuncup bunga kurang lembut saat di tekan dengan kaca penutup sehingga sel-sel yang membelah tidak nampak.


    BAB IV
KESIMPULAN

4.1       Kesimpulan
Pembelahan meiosis yaitu terjadi pada sel gamet, menghasilkan  sel anakan dengan jumlah kromosom setengah kromosom sel induk. Tujuan pembelahan meiosis untuk memelihara jumlah kromosom makhluk hidup Pemembelahan meiosis terdiri atas 2 tahap yaitu Meiosis pertama (I) dan Meiosis kedua (II). Masing-masing tahapan meiosis memiliki ke-4 fase yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Istirahat antara kedua tahap disebut interkinesis. Profase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diloten, dan diakinesis.

4.2. saran
            Untuk bahan-bahan pratikan yang membutuhkan waktu pendiaman,penyimpinan,dan perendaman yang lebih dari 24 jam, sebaiknya laboratorium sudah menyiapkan



DAFTAR PUSTAKA
Adisoemarto, soenartono. 1988. Genetika Edisi Ketiga. Erlangga : Jakarta
Albert, B. dkk 2002Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University            Press:Yogyakarta.
Kimball, J. W. 1992. Biologi Jilid 1. Penerbit Erlangga:Jakarta.
Sticberger, Monroe. W. 1985. Genetics. Macmillan Publishing Company:New       York.
Sugiri, Nawangsih.  2001.  Biologi.  Jakarta : Erlangga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar