Selasa, 28 November 2017

laporan genetika Materi Genetik

Laporan Pratikum Genetika
Description: download.jpg
 






Acara 10
Materi Genetik
Mukhlis Aprio
Npm : E1J1015139

Shift: D1. Senin (10.00-12.00)
Kelompok : 6

Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Dasar Teori
Genetika bisa sebagai ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai ilmu pengetahuan terapan. Sebagai ilmu pengetahuan murni ia harus ditunjang oleh ilmu pengetahuan dasar lain seperti kimia, fisika dan metematika juga ilmu pengetahuan dasar dalam bidang biologi sendiri seperti bioselluler, histologi, biokimia, fiosiologi, anatomi, embriologi, taksonomi dan evolusi. Sebagai ilmu pengetahuan terapan ia menunjang banyak bidang kegiatan ilmiah dan pelayanan kebutuhan masyarakat(Wildan, 2013)
   DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang anti pararel dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat dan pasangan basa. Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan(Suryo, 2010).
DNA memiliki struktur helix utas ganda, yang mengandung komponen komponen gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan basa. Satu sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan akan diturunkan pada keturunannya. DNA dapat diisolasi, baik pada manusia maupun tumbuhan. Isolasi DNA merupakan langkah tepat untuk mempelajari DNA. Prinsipnya ada dua yaitu (Sinaga, 2012)
ika isolasi DNA dilakukan dengan sampel buah, maka kadar air yang pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda pula. Buah dengan kadar air tinggi akan menghasilkan isolat yang berbeda jika dibandingkan dengan buah berkadar air rendah. Semakin tinggi kadar air maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit(Kusumawaty, 2008).

1.2.       Tujuan
2.    Mengetahui dan memahami materi genetik
3.    Menggambar dan mencocokkan susunan basa-basa nitrogen pada DNA
4.    Menggambar mekanisme reflikasi DNA secara semi konservatif.



BAB II
BAHAN DAN METODE PRATIKUM

2.1 Bahan dan Alat
·         File materi genetik
·         LCD
·         Simulasi DNA
·         Styrofoam
·         Tusuk gigi

2.2 Cara Kerja
1.      Membuat gambar komponen-komponen penyususn DNA, Antara lain: basa nitrogen, gula deoxyribosa, fosfat, nukleosida dan nukleotida
2.      Rangkaian masing-masing gamabar komponen-komponen penyususn DNA menjadi satu gambar DNA lengkap.
3.      Merangkaikan komponen-komponen penyusun DNA dengan bahan yang tersedia
4.      Menyusun rantai double helix DNA sesuai dengan bahan yang tersedia.









BAB III
 HASIL
Description: C:\Users\ACER PC\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\P_20161128_094323.jpg
 









Dalam kelompok kami telah ditentukan deret basa nitrogen oleh dosen pembimbing yaitu T, A,C-G,T,A-G,C,T  yang kemudian para praktikan harus memasangkan pasangan basa nitrogen lawannya yaitu A,U,G-C,A,U-C,G,A.









BAB IV
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, dilakukan pengamatan penyususnan rantai DNA doublehelix dengan menggunakan simulasi materi yang diberikan dosen pembimbing lewat LCD. Kemudian mahasiswa melakukan uji coba pemasangan basa-basa nitrogen dengan menggunakan buah cepoka sebagai basa nitrogennya dan tusuk gigi sebagai penghubung antar basa nitrogen. Dalam kelompok kami telah ditentukan deret basa nitrogen oleh dosen pembimbing yaitu T, A,C-G,T,A-G,C,T  yang kemudian para praktikan harus memasangkan pasangan basa nitrogen lawannya yaitu A,U,G-C,A,U-C,G,A.
Lalu setelah ditentukan pasangannya dibuatlah susunan tersebut pada buah lumai yang telah disediakan sebanyak 24 buah atau 12 pasang dan diberi label. Mengubungkan antar buah lumai tadi menggunakan tusuk gigi agar terbentuk rantai doublehelix yang diinginkan.Setelah rantai telah menjadi pintalan DNA doublehelix, rantai tersebut di pelintir agar mirip kengan rantai aslinya kemudian di foto untuk sebagai hasil pengamatan.
Dugaan DNA sebagai materi genetik secara tidak langsung sebenarnya dapat dibuktikan dari kenyataan bahwa hampir semua sel somatis pada spesies tertentu mempunyai kandungan DNA yang selalu tetap, sedangkan kandungan RNA dan proteinnya berbeda-beda antara satu sel dan sel yang lain. Di samping itu, nukleus hasil meiosis baik pada tumbuhan maupun hewan mempunyai kandungan DNA separuh kandungan DNA di dalam nukleus sel somatisnya.
Meskipun demikian, dalam  kurun waktu yang cukup lama fakta semacam itu tidak cukup kuat untuk meyakinkan bahwa DNA adalah materi genetik. Hal ini terutama karena dari hasil analisis kimia secara kasar terlihat kurangnya variasi kimia pada molekul DNA. Di sisi lain, protein dengan variasi kimia yang tinggi sangat memenuhi syarat sebagai materi genetik. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun protein lebih diyakini sebagai materi genetik, sementara DNA hanya merupakan kerangka struktur kromosom. Namun, pada pertengahan tahun 1940-an terbukti bahwa justru DNA-lah yang merupakan materi genetik pada sebagian besar organisme.



BAB IV
KESIMPULAN

4.1       Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan yaitu materi genetik adalah gen yang merupakan sepotong DNA yang membawa informasi suatu sifat dan gen tersebut terdapat di dalam kromosom. Sedangkan fungsi dari materi genetik ini adalah mampu menyimpan informasi genetik dan dengan tepat dapat meneruskan informasi tersebut dari tetua kepada keturunannya, dari generasi ke generasi, harus mengatur perkembangan fenotipe organisme. Artinya, materi genetik harus mengarahkan pertumbuhan dan diferensiasi organisme mulai dari zigot hingga individu dewasa, harus dapat mengalami perubahan sehingga organisme yang bersangkutan akan mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Kode genetik bersifat universal. Artinya, kode genetik berlaku sama hampir di setiap spesies organisme. Kode genetik bersifat degenerate atau redundant, yaitu bahwa satu macam asam amino dapat disandi oleh lebih dari satu triplet kodon. Peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme.

4.2. saran
          Sebaiknya pada saat kegiatan pratikum berlangsug, para pratikan mengikutinya dengan serius supaya pratikan tahu apa yang di pratikkan pada hari itu.




DAFTAR PUSTAKA
Kusumawaty, 2008. Biologo Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga: Jakarata
Sinaga, 2012. Genetika Sastra. Penerbit Erlangga: Jakarta
Suryo, 2012. Genetika Strata 1. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.
Wildan,2013. Genetika. Tarsito: Bandung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar