Selasa, 28 November 2017

Laporan Pembelahan sel mitosis

Laporan Pratikum Genetika
 






Acara 8
Pembelahan sel mitosis
Mukhlis Aprio
Npm : E1J1015139

Shift: D1. Senin (10.00-12.00)
Kelompok : 6

Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Dasar Teori
Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan sel yang dimulai dari saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga pembelahannya sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetic yang identik ke sel anakan merupakan fungsi krusial pembelahan sel (Campbell, 2008).
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. P sel paling banyak dijumpai pada bagian akar yaitu ujung akar. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk duplikasi teratur (dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya, mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan terpisah menjadi dua (Kimball, 1999).
Sebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpa terjadinya pertukaran atau pemerolehan informasi hereditas baru. Sebagian besar sel yang membentuk tubuh organisme eukarriota multiseluler juga bereproduksi secara aseksual dalam suatu proses yang dikenal sebagai mitosis. Selama pembelahan mitosis, sel akan tumbuh, menduplikasi genomnya, memisahkan kromosom yang telah berduplikasi ke kutub-kutub sel yang berlawanan, dan membagi sitoplasma sehingga terbentuklah sel anakan (William D. Stanfield dkk,2003) .
Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut. Proses ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel (sitokinesis). Proses ini mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pada hampir semua organisme (Crowder, 1988).
Semua sel somatik dalam suatu organisme multiselular berasal dari satu sel, yaitu zigot, melalui proses pembelahan yang disebut mitosis. Fungsi mitosis mula-mula membentuk salinan yang sama dari tiap kromosom dan kemudian melalui pembelahan sel induk (asal), mendistribusikan suatu set kromosom yang identik kepada kedua sel anak ( Stansfield, W.D, 1991)
Sel dari spesies dan individu tumbuhan yang berbeda mempunyai komponen yang berbeda.Keadaan ini menuntut perlakuan yang berbeda terhadap sel-sel tersebut agar kromosom dapat diamati. Bahan standar yang bisa digunakan dalam pengamaatn mitosis adalah sel-sel ujung bawang merah karena komposisi dinding selnya tersusun atas lapisan senyawa-senyawa yang mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna. Pada saat sel aktif membelah, kromosom relatif mudah diamati hanya dengan memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang sederhana(Andersoon, 2006).



1.2  Tujuan
1.      Mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis
2.      Memahani fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis
3.      Membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis







BAB II
BAHAN DAN METODE PRATIKUM

2.1 Bahan dan Alat
·         Mikroskop
·         Ujung akar bawang merah
·         Gelas  pengamat
·         Gelas objek
·         Gelas penutup
·         Jarum pengiris
·         Skalpel
·         Forset
·         Pewarna asetokarmin
·         Laritan 1 M HCl
·         Larutan 70% dan 96% alkohol
2.2 Cara kerja
1.      Meneteskan larutan 1 M HCl diatas gelas pengamat secukupnya.
2.      Meletakkan potongan ujung akar sepanjang 1 cm diatas HCl lebih kurang 5 menit.
3.      Mengambil ujung akar yang sudah lunak dan memindahkan kegelas objek yang sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.
4.      Mencacah potongan akar yang ada dalam asetokarmin tersebut dengan sekalpel sampai halus.
5.      Menutup gelas objek dengan gelas penutup.
6.      Melewatkan gelas objek tersebut diatas api alkohol, membalik slide tersebut meletakkan diatas tissu dan menekan agak keras menggunakan ibu jari.
7.      Meneteskan minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.
8.      Mengamati objek tersebut dibawah mikroskop. Menggunakan perbesaran rendah (10x), setelah itu menggunakan perbesaran lebih tinggi (40x) dan perbesaran paling tinggi (100x)
9.      Menggambar fase-fase mitosis yang telah ditemukan, mencocokan pada fase-fase mitosis yang ada pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.




BAB III
 HASIL
PROFASE
METAFASE
 


 
TELOFASE
ANAFASE

 


BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum yang kami lakukan minggu ini adalah Pengamatan pengamatan tentang pembelahan sel mitosis. Pada pengamatan pertama dengan mengamati preparat pembelahan mitosis profase dengan menggunakan mikroskop mulai dari perbesaran lemah sampai perbesaran kuat. Dapat diketahui, pada fase profase, benang memendek, membran inti dan nukleus menghilang, sentriol membelah menjadi dua.
Hal ini sesuai dengan teori, pada fase profase dimana sel siap untuk membelah, inti sel tampak keruh, lambat laun Nampak benang-benang kromatin makin menjadi pendek. Sehingga menjadi tebal, tiap kromosom tersebut lalu membelah memanjang dan anakan kromosom ini dinamakan kromatid, dinding inti mulai menghilang (Suryo,1996). Pada foto tidak kelihatan benang kromatin, membran inti dan nukleus. Ini disebabkan gambar kamera tidak terlalu jelas.
Pengamatan kedua dengan mengamati preparat pembelahan mitosis tahap metafase mulai dari perbesaraan lemah sampai perbesaran kuat dapat diketahui bahwa kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa, pada tahap metafase ditandai dengan munculnya gelendong. Struktur ini terjadi dari sebaris mikrotubul yang meluas di antara ujung-ujung atau kutub sel tersebut. Sentromer setiap duplet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula dan berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas kromosom dapat secara acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis dalam suatu bidang di ekuator (Kimball, 1983).
Pengamatan ketiga, dengan mengamati preparat pembelahan mitosis tahap anafase. Pada fase anafase, sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan.
Hal tersebut sama dengan pendapat Kimball (1983), pada fase anafase dimulai ketika kromosom yang terduplikasi dari setiap duplet saling berpisah. Kini bergerak memisah, masing pada gelendong, dan bergerak ke kutub berlawanan. Sambil ujung-ujungnya yang lepas di balakangnya. Metaphor tampaknya jitu karena ujung-ujung yang bebas kromosom tersebut kini membalik kearah ekuator seolah-olah adanya geseran dengan sitoplasma di sekitarnya menghalangi geraknya menuju kutub.
Pengamatan keempat, menggunakan preparat pembelahan mitosis fase telofase. Diperoleh bahwa di tiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang identik dan plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis.
Menurut Kimball (1983), fase telofase merupakan kebalikan dari profase. Begitu sampai kekutub maka kromosom mulai membuka gulungannya. Nukleus timbul kembali. Membran nukleus mulai membentuk sekitar kromosom. akhirnya, struktur yang disebut lempengan sel muncul di ekuator. Dinding sel di setiap sisi lempengan sel di sekresi dan dengan demikian selesailah pembelahan sel.













BAB IV
KESIMPULAN

4.1       Kesimpulan
Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada eukariot. Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis, Pembelahan mitosis dibagi menjadi empat fase yakni profase, metafase, anafase dan telofase. Pembelahan mitosis terjadi pada jaringan meristem yang sifatnya meristematik, pada tumbuhan jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang.
1.      Dalam praktikum kami kali ini asetokarmin memiliki fungsi sebagai pelunak untuk akar bawang merah.
2.      Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, diantaranya:
1)      Interfase pada fase ini sel siap untuk melakukan pembelahan,tetapi belum memperlihatkan kegiatan membelah.
2)      Profase pada fase ini benang-benang kromatin makin menjadi pendek sehingga menjadi tebal.
3)      Metafase pada fase ini kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang tengah sel.
4)      Anafase pada tahap ini sentromer membelah dan dua buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan.
5)      Telofase pada fase ini di tiap kutub sel sudah terbentuk kromosom yang identik.


4.2. saran
            Untuk pratikum kedepannyo diharapkan untuk preparat-preparat awetan ditambah lebih banyak lagi, untuk kelancaran acara pratikan.

DAFTAR PUSTAKA
Andersoon. 2006. Cell Division and the cell cycle. University of Albert : America.
Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Crowder, L.V. 1988. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Elrod, Susan and Wiliam Stainsfield. 2007. Genetika Edisi Ke Empat. Jakarta : Erlangga.
Kimball. 1999. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Stansfield, W.D. 1991. Genetika Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar