Laporan Pratikum
Genetika
Acara 8
Pembelahan sel mitosis
Mukhlis Aprio
Npm : E1J1015139
Shift: D1. Senin
(10.00-12.00)
Kelompok : 6
Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Dasar Teori
Proses pembelahan sel merupakan
bagian integral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan sel yang dimulai dari
saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga
pembelahannya sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetic yang identik
ke sel anakan merupakan fungsi krusial pembelahan sel (Campbell, 2008).
Mitosis adalah pembelahan sel yang
terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara
mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang
terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan
telofase. P sel paling banyak dijumpai pada bagian akar yaitu ujung akar. Pada
mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel
dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk duplikasi teratur
(dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya, mitosis diikuti
dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan terpisah
menjadi dua (Kimball, 1999).
Sebagian besar sel bereproduksi
secara aseksual, yaitu tanpa terjadinya pertukaran atau pemerolehan informasi
hereditas baru. Sebagian besar sel yang membentuk tubuh organisme eukarriota
multiseluler juga bereproduksi secara aseksual dalam suatu proses yang dikenal sebagai
mitosis. Selama pembelahan mitosis, sel akan tumbuh, menduplikasi genomnya,
memisahkan kromosom yang telah berduplikasi ke kutub-kutub sel yang berlawanan,
dan membagi sitoplasma sehingga terbentuklah sel anakan (William D. Stanfield
dkk,2003) .
Mitosis mempertahankan pasangan
kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara
berturut-turut. Proses ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma
dan bahan-bahan di luar inti sel (sitokinesis). Proses ini mempunyai peranan
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pada hampir semua organisme
(Crowder, 1988).
Semua sel somatik dalam suatu
organisme multiselular berasal dari satu sel, yaitu zigot, melalui proses
pembelahan yang disebut mitosis. Fungsi mitosis mula-mula membentuk salinan
yang sama dari tiap kromosom dan kemudian melalui pembelahan sel induk (asal),
mendistribusikan suatu set kromosom yang identik kepada kedua sel anak (
Stansfield, W.D, 1991)
Sel dari spesies dan individu
tumbuhan yang berbeda mempunyai komponen yang berbeda.Keadaan ini menuntut
perlakuan yang berbeda terhadap sel-sel tersebut agar kromosom dapat diamati.
Bahan standar yang bisa digunakan dalam pengamaatn mitosis adalah sel-sel ujung
bawang merah karena komposisi dinding selnya tersusun atas lapisan senyawa-senyawa
yang mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna. Pada saat sel aktif
membelah, kromosom relatif mudah diamati hanya dengan memperlakukan sel-sel
tersebut dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang sederhana(Andersoon, 2006).
1.2 Tujuan
1. Mengamati
tahapan yang ada dalam proses mitosis
2. Memahani
fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis
3. Membandingkan
dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis
BAB II
BAHAN DAN METODE PRATIKUM
2.1
Bahan dan Alat
·
Mikroskop
·
Ujung akar bawang merah
·
Gelas pengamat
·
Gelas objek
·
Gelas penutup
·
Jarum pengiris
·
Skalpel
·
Forset
·
Pewarna asetokarmin
·
Laritan 1 M HCl
·
Larutan 70% dan 96% alkohol
2.2
Cara kerja
1. Meneteskan
larutan 1 M HCl diatas gelas pengamat secukupnya.
2. Meletakkan
potongan ujung akar sepanjang 1 cm diatas HCl lebih kurang 5 menit.
3. Mengambil
ujung akar yang sudah lunak dan memindahkan kegelas objek yang sebelumnya telah
ditetesi dengan asetokarmin.
4. Mencacah
potongan akar yang ada dalam asetokarmin tersebut dengan sekalpel sampai halus.
5. Menutup
gelas objek dengan gelas penutup.
6. Melewatkan
gelas objek tersebut diatas api alkohol, membalik slide tersebut meletakkan
diatas tissu dan menekan agak keras menggunakan ibu jari.
7. Meneteskan
minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.
8. Mengamati
objek tersebut dibawah mikroskop. Menggunakan perbesaran rendah (10x), setelah
itu menggunakan perbesaran lebih tinggi (40x) dan perbesaran paling tinggi
(100x)
9. Menggambar
fase-fase mitosis yang telah ditemukan, mencocokan pada fase-fase mitosis yang
ada pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.
BAB
III
HASIL
|
PROFASE
|
|
METAFASE
|
|
TELOFASE
|
|
ANAFASE
|
BAB
IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum yang kami lakukan
minggu ini adalah Pengamatan pengamatan tentang pembelahan sel mitosis. Pada
pengamatan pertama dengan mengamati preparat pembelahan mitosis profase dengan
menggunakan mikroskop mulai dari perbesaran lemah sampai perbesaran kuat. Dapat
diketahui, pada fase profase, benang memendek, membran inti dan nukleus
menghilang, sentriol membelah menjadi dua.
Hal ini sesuai dengan teori, pada
fase profase dimana sel siap untuk membelah, inti sel tampak keruh, lambat laun
Nampak benang-benang kromatin makin menjadi pendek. Sehingga menjadi tebal,
tiap kromosom tersebut lalu membelah memanjang dan anakan kromosom ini
dinamakan kromatid, dinding inti mulai menghilang (Suryo,1996). Pada foto tidak
kelihatan benang kromatin, membran inti dan nukleus. Ini disebabkan gambar
kamera tidak terlalu jelas.
Pengamatan kedua dengan mengamati
preparat pembelahan mitosis tahap metafase mulai dari perbesaraan lemah sampai
perbesaran kuat dapat diketahui bahwa kromosom-kromosom menempatkan diri di
bidang tengah dari sel.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa,
pada tahap metafase ditandai dengan munculnya gelendong. Struktur ini terjadi
dari sebaris mikrotubul yang meluas di antara ujung-ujung atau kutub sel
tersebut. Sentromer setiap duplet mulai terikat pada sekumpulan mikrotubula dan
berpindah ke suatu titik di tengah-tengah antara kutub-kutub. Ujung lepas
kromosom dapat secara acak arahnya, tetapi semua sentromer terletak persis
dalam suatu bidang di ekuator (Kimball, 1983).
Pengamatan ketiga, dengan mengamati
preparat pembelahan mitosis tahap anafase. Pada fase anafase, sentromer
membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel
yang berlawanan.
Hal tersebut sama dengan pendapat
Kimball (1983), pada fase anafase dimulai ketika kromosom yang terduplikasi
dari setiap duplet saling berpisah. Kini bergerak memisah, masing pada
gelendong, dan bergerak ke kutub berlawanan. Sambil ujung-ujungnya yang lepas
di balakangnya. Metaphor tampaknya jitu karena ujung-ujung yang bebas kromosom
tersebut kini membalik kearah ekuator seolah-olah adanya geseran dengan
sitoplasma di sekitarnya menghalangi geraknya menuju kutub.
Pengamatan keempat, menggunakan
preparat pembelahan mitosis fase telofase. Diperoleh bahwa di tiap kutub sel
terbentuk sel kromosom yang identik dan plasma sel terbagi lagi menjadi dua
bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis.
Menurut Kimball (1983), fase
telofase merupakan kebalikan dari profase. Begitu sampai kekutub maka kromosom
mulai membuka gulungannya. Nukleus timbul kembali. Membran nukleus mulai
membentuk sekitar kromosom. akhirnya, struktur yang disebut lempengan sel
muncul di ekuator. Dinding sel di setiap sisi lempengan sel di sekresi dan
dengan demikian selesailah pembelahan sel.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Mitosis
merupakan pembelahan sel yang terjadi pada eukariot. Pembelahan sel secara
mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel
membelah menjadi dua sel yang sama persis, Pembelahan mitosis dibagi menjadi
empat fase yakni profase, metafase, anafase dan telofase. Pembelahan mitosis
terjadi pada jaringan meristem yang sifatnya meristematik, pada tumbuhan
jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang.
1. Dalam
praktikum kami kali ini asetokarmin memiliki fungsi sebagai pelunak untuk akar
bawang merah.
2.
Mitosis berlangsung
dalam beberapa fase, diantaranya:
1)
Interfase pada fase ini
sel siap untuk melakukan pembelahan,tetapi belum memperlihatkan kegiatan membelah.
2)
Profase pada fase ini
benang-benang kromatin makin menjadi pendek sehingga menjadi tebal.
3)
Metafase pada fase
ini kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang tengah sel.
4)
Anafase pada tahap ini
sentromer membelah dan dua buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke
kutub sel yang berlawanan.
5) Telofase pada fase ini di tiap kutub sel sudah
terbentuk kromosom yang identik.
4.2.
saran
Untuk pratikum
kedepannyo diharapkan untuk preparat-preparat awetan ditambah lebih banyak
lagi, untuk kelancaran acara pratikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Andersoon. 2006. Cell Division and the cell cycle. University of Albert : America.
Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Crowder, L.V. 1988. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Elrod, Susan and Wiliam Stainsfield. 2007. Genetika Edisi Ke Empat. Jakarta :
Erlangga.
Kimball. 1999. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Stansfield,
W.D. 1991. Genetika Edisi Kedua.
Erlangga, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar