Laporan Pratikum
Genetika
![]() |
Acara 10
Materi Genetik
Mukhlis Aprio
Npm : E1J1015139
Shift: D1. Senin
(10.00-12.00)
Kelompok : 6
Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Dasar Teori
Genetika
bisa sebagai ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai ilmu pengetahuan
terapan. Sebagai ilmu pengetahuan murni ia harus ditunjang oleh ilmu
pengetahuan dasar lain seperti kimia, fisika dan metematika juga ilmu
pengetahuan dasar dalam bidang biologi sendiri seperti bioselluler, histologi,
biokimia, fiosiologi, anatomi, embriologi, taksonomi dan evolusi. Sebagai ilmu
pengetahuan terapan ia menunjang banyak bidang kegiatan ilmiah dan pelayanan
kebutuhan masyarakat(Wildan, 2013)
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk
mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler.
DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang anti
pararel dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus
fosfat dan pasangan basa. Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan
bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan(Suryo, 2010).
DNA memiliki struktur helix
utas ganda, yang mengandung komponen komponen gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan basa.
Satu sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan akan diturunkan pada
keturunannya. DNA dapat diisolasi, baik pada manusia maupun
tumbuhan. Isolasi DNA merupakan langkah tepat untuk mempelajari DNA. Prinsipnya ada
dua
yaitu (Sinaga, 2012)
ika isolasi DNA dilakukan
dengan sampel buah, maka kadar air yang pada masing-masing buah berbeda, dapat
memberi hasil yang berbeda pula. Buah dengan kadar air tinggi akan menghasilkan
isolat yang berbeda jika dibandingkan dengan buah berkadar air rendah. Semakin
tinggi kadar air maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit,
sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit(Kusumawaty,
2008).
1.2.
Tujuan
2. Mengetahui
dan memahami materi genetik
3. Menggambar
dan mencocokkan susunan basa-basa nitrogen pada DNA
4. Menggambar
mekanisme reflikasi DNA secara semi konservatif.
BAB II
BAHAN DAN METODE PRATIKUM
2.1 Bahan dan Alat
·
File materi genetik
·
LCD
·
Simulasi DNA
·
Styrofoam
·
Tusuk gigi
2.2 Cara Kerja
1.
Membuat gambar komponen-komponen
penyususn DNA, Antara lain: basa nitrogen, gula deoxyribosa, fosfat, nukleosida
dan nukleotida
2.
Rangkaian masing-masing gamabar
komponen-komponen penyususn DNA menjadi satu gambar DNA lengkap.
3.
Merangkaikan komponen-komponen penyusun
DNA dengan bahan yang tersedia
4.
Menyusun rantai double helix DNA sesuai
dengan bahan yang tersedia.
BAB
III
HASIL
![]() |
Dalam kelompok kami telah ditentukan deret basa
nitrogen oleh dosen pembimbing yaitu T, A,C-G,T,A-G,C,T yang kemudian para praktikan harus memasangkan
pasangan basa nitrogen lawannya yaitu A,U,G-C,A,U-C,G,A.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, dilakukan pengamatan
penyususnan rantai DNA doublehelix dengan menggunakan simulasi materi yang diberikan
dosen pembimbing lewat LCD. Kemudian mahasiswa melakukan uji coba pemasangan
basa-basa nitrogen dengan menggunakan buah cepoka sebagai basa nitrogennya dan
tusuk gigi sebagai penghubung antar basa nitrogen. Dalam kelompok kami telah
ditentukan deret basa nitrogen oleh dosen pembimbing yaitu T, A,C-G,T,A-G,C,T yang kemudian para praktikan harus memasangkan
pasangan basa nitrogen lawannya yaitu A,U,G-C,A,U-C,G,A.
Lalu setelah ditentukan pasangannya dibuatlah susunan
tersebut pada buah lumai yang telah disediakan sebanyak 24 buah atau 12 pasang
dan diberi label. Mengubungkan antar buah lumai tadi menggunakan tusuk gigi
agar terbentuk rantai doublehelix yang diinginkan.Setelah rantai telah menjadi
pintalan DNA doublehelix, rantai tersebut di pelintir agar mirip kengan rantai
aslinya kemudian di foto untuk sebagai hasil pengamatan.
Dugaan
DNA sebagai materi genetik secara tidak langsung sebenarnya dapat dibuktikan
dari kenyataan bahwa hampir semua sel somatis pada spesies tertentu mempunyai
kandungan DNA yang selalu tetap, sedangkan kandungan RNA dan proteinnya
berbeda-beda antara satu sel dan sel yang lain. Di samping itu, nukleus hasil
meiosis baik pada tumbuhan maupun hewan mempunyai kandungan DNA separuh
kandungan DNA di dalam nukleus sel somatisnya.
Meskipun demikian, dalam kurun waktu yang cukup lama fakta semacam itu
tidak cukup kuat untuk meyakinkan bahwa DNA adalah materi genetik. Hal ini
terutama karena dari hasil analisis kimia secara kasar terlihat kurangnya
variasi kimia pada molekul DNA. Di sisi lain, protein dengan variasi kimia yang
tinggi sangat memenuhi syarat sebagai materi genetik. Oleh karena itu, selama
bertahun-tahun protein lebih diyakini sebagai materi genetik, sementara DNA
hanya merupakan kerangka struktur kromosom. Namun, pada pertengahan tahun
1940-an terbukti bahwa justru DNA-lah yang merupakan materi genetik pada
sebagian besar organisme.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka
dapat ditarik kesimpulan yaitu materi genetik adalah gen yang merupakan
sepotong DNA yang membawa informasi suatu sifat dan gen tersebut terdapat di
dalam kromosom. Sedangkan fungsi dari materi genetik ini adalah mampu menyimpan
informasi genetik dan dengan tepat dapat meneruskan informasi tersebut dari
tetua kepada keturunannya, dari generasi ke generasi, harus mengatur
perkembangan fenotipe organisme. Artinya, materi genetik harus mengarahkan
pertumbuhan dan diferensiasi organisme mulai dari zigot hingga individu dewasa,
harus dapat mengalami perubahan sehingga organisme yang bersangkutan akan mampu
beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Kode genetik bersifat universal. Artinya, kode genetik
berlaku sama hampir di setiap spesies organisme. Kode genetik bersifat degenerate atau redundant, yaitu bahwa satu
macam asam amino dapat disandi oleh lebih dari satu triplet kodon. Peran DNA di
dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak
biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme.
4.2. saran
Sebaiknya pada saat kegiatan
pratikum berlangsug, para pratikan mengikutinya dengan serius supaya pratikan
tahu apa yang di pratikkan pada hari itu.
DAFTAR
PUSTAKA
Kusumawaty,
2008. Biologo Edisi Kelima Jilid 3.
Erlangga: Jakarata
Sinaga,
2012. Genetika Sastra. Penerbit
Erlangga: Jakarta
Suryo,
2012. Genetika Strata 1. Gajah Mada
University Press: Yogyakarta.
Wildan,2013.
Genetika. Tarsito: Bandung

