Rabu, 30 November 2016

laporan pratikum genetika acara 3 hukum mendel 1

Laporan Pratikum Genetika
Description: download.jpg
Acara 3
Hukum Mendel I
Mukhlis Aprio
Npm : E1J1015139

Shift: D1. Senin (10.00-12.00)
Kelompok : 6

Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu

2016



Laporan Pratikum Genetika
Description: download.jpg
Acara 3
Hukum Mendel I
Mukhlis Aprio
Npm : E1J1015139

Shift: D1. Senin (10.00-12.00)
Kelompok : 6

Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2016
BAB 1
Pendahuluan
1.1.       Latar belakang
Genetika adalah Cabang Ilmu yang mempelajari tentang mekanisme pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya (berasal dari bahasa Latin, yaitu Genos = asal usul). Didalam genetika dan pemuliaan juga dikenal istilah-istilah salah satunya adalahGen.gen  memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R) (Fauzan,Tyo 2003)
Pengetahuan tentang adanya sifat menurun pada makhluk hidup sebenarnya sudah lama berkembang hanya belum dipelajari secara sistematis, penelitian mengenai pola-pola penurunan sifat baru diketahui pada abad ke-19 oleh Mendel.(Team Teaching.2014. " Penuntun Praktikum Biologi. UNG).
            Hukum mendel merupakan hukum hereditas yang menjelaskan tentang prinsip-prinsip penurunan sifat pada organisme. Sebelum menjadi suatu hukum, banyak ahli biologi yang belum mengakui pendapat atau teori mendel tentang hereditas. Pada tahun 1865, mendel menulis sebuah makalah berjudul “ experiment in Plant Hybridization”. Makalah tersebut berisi hasil percobaan persilangan-perdilangan tanaman serta hipotetsisi mendel tentang pewarisan material genetic dari induk (tertua) kepada anaknya. Berdasarkan percobaan mendel,tersebut lahirlah konsep genetika adanya factor yang menentukan sifat organisme. Konsep mendel belum dapat diterima oleh para ahli biologi pada waktu itu hingga muncul penemuan kromosom secara mikroskopik yang mendukung teori mendel. (Syamsuli,Pradito. dkk. 2004 )
Hukum mendel I adalah perkawinan dua tetua yang mempunyai satu sifat beda (monohibrit). Setiap indifidu yang berkembang baik secara seksual terbentuk dari perleburan  2 gamet yang berasal dari induknya. Berdasarkan hipotesis mendel dari setiap sifat/karakter ditentukan oleh gen (sepasang alel). Hukum mendel I berlaku pada waktu gametogenesis F1. F1 memiliki genotip heterozigot. Dalam peritiwa meiyosis, gen sealel akan terpisah , mesisng-masing terbentuk gamet. Baik pada bunga jantan maupun bunga betina terjadi 2 macam gamet. Waktu terjadi penyerbukan sendiri (F1 x F2) dan pada proses fertilisasi gamet-gamet yang mengandung gen itu akan melebur secara acak dan terdapat 4 macam peleburan atau peristiwa.( Suryati Doti, 2011)
1.2.       Tujuan
Ø   Mencari angka-angka perbandingan sesuai dengan hukum mendel
Ø   Menemukan nisbih teoritis sama atau mendekati nisbih pengamatan
Ø   Memahami pengertian dominan,resesif,genotipe,fenotipe















BAB 11
Bahan dan metode

1.3.       Bahan dan alat
Model gen (kancing plastik ) 2 warna  Dua buah stoples.

1.4.       Cara kerja
1.                       Mengambil model gen merah dan putih,masing-masing 30 pasang atau 60 biji (30 jantan dan 30 betina ).
2.                       menyisihkan pasang model gen merah dan  gen putih dalam keadaan berpasangan.
ini dimisalkan individu merah dan individu putih.
3.                       Membuka pasangan gen diatas (langkah 2 ), ini dimisalkan pemisahan gen pada pembentukan gamet, baik oleh individu merah atau individu putih.
4.                       Menggabungkan model gen jantan merah dan model gen betina putih dan sebaliknya. Ini menggambarkan hasil silangan atau F1, keturunan individu merah dan individu putih.
5.                       Memisahkan kembali model gen merah dan model putih. Hal ini menggambarkan pemisahan gen pada pembentukan gamet F1.
6.                       Selanjutnya semua model gen jantan baik merah maupun putih memasukkan stoples jantan dan model betina.
7.                       Dengan tanpa melihat dan sambil mengaduk atau mencampur gen-gen tersebut mengambil secara acak sebuah gen dari masing-masing stoples, kemudian pasangkan.
8.                       Melakukan secara terus menerus sambil  mengambil model gen sampai habis dan mencatat setiap pasangan gen yang terambil kedalam tabel pencacatan.
9.                       Bisa juga dengan mengembalikan model gen yang terambil (langkah 8 ) ke dalam stoples masing-masing untuk selanjutnya mendapat kesempatan terambil lagi.
Melakukan percobaan serupa untuk pengambilan 20x, 40x, dan 60x,
BAB III
Hasil dan pembahasan
3.1. hasil
Tabel 1. Pencatata untuk pengambilan 20x
No
pasangan
Tabulasi ijiran
jumlah
1
Merah-merah
11111
5
2
Merah-putih
11111111111
11
3
Putih-putih
1111
4

Tabel 2. Pencatata untuk pengambilan 40x
No
pasangan
Tabulasi ijiran
jumlah
1
Merah-merah
1111111111
10
2
Merah-putih
111111111111111111111
21
3
Putih-putih
111111111
9

Tabel 3. Pencatata untuk pengambilan 60x
No
pasangan
Tabulasi ijiran
jumlah
1
Merah-merah
1111111111111111
16
2
Merah-putih
11111111111111111111111111111
29
3
Putih-putih
111111111111111
15
      
            Note: bagi yang mendapatkan angka perbandingan jauh dari 1 : 2 : 1 ( pada tab.ijiran), misalnya untuk 20x ; 8 : 9 :3 atau 5 :7 : 9 dst. Harus diulangi lagi pengamatannya!!!



Tabel 4. Perbandingan/nisbah fenotipe pengamtan/observasi (o) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E) untuk pengambilan 20 x
Fenotipe
Pengamatan
(observasi = o )
Tabulasi ijiran
(expected)
Deviasi
(O-E)
Merah
16
15
1
Putih
4
5
-1
Total
20
20
0

Tabel 5. Perbandingan/nisbah fenotipe pengamtan/observasi (o) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E) untuk pengambilan 40 x
Fenotipe
Pengamatan
(observasi = o )
Tabulasi ijiran
(expected)
Deviasi
(O-E)
Merah
31
30
1
Putih
9
10
-1
Total
40
40
0

Tabel 6. Perbandingan/nisbah fenotipe pengamtan/observasi (o) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E) untuk pengambilan 60 x
Fenotipe
Pengamatan
(observasi = o )
Tabulasi ijiran
(expected)
Deviasi
(O-E)
Merah
45
44
1
Putih
15
16
-1
Total
60
60
0




BAB 1V
PEMBAHASAN

Pada pratikum yang kami lalukan di dapat hasil percobaan dengan menggunakan kancing genetik dengan dua perbedaan pada warna yaitu kancing gen yang berwarna merah  dan kancing gen berwarna putih. Selanjutnya memilihsecara acak dari dalam toples, mulai dari pengambilan 20 x, 40 x, dan 60x  dengan perbandingan 1 : 2 : 1. Pada Pengambilan  pertama dilakukan 20 x secara acak, didapatkan jumlah tabulasi ijiran dengan pasangan merah-merah  berjumlah 5 pasangpasangan merah-putih berjumlah 11 pasang dan terakhir  pasangan putih-putih dengan jumlah 4 pasang.
ada percobaan kedua dilakukan  pengambilan  secara acak sebanyak 40 x , didapatkan jumlah tabulasi ijiran dengan pasangan merah-merah dengan jumlah 10 pasang,pasangan merah-putih berjumlah 21 pasang dan yang terakhir pasangan putih-putih dengan jumlah 9 pasang.
Dan pengambilan terakhir sebanyak 60 x , didapatkan jumlah tabulasi ijiran dengan pasangan merah-merah dengan jumlah 16 pasang, pasangan  merah-putih dengan jumlah 29  pasang dan yang terakhir  pasangan putih-putihdengan jumlah 15 pasang kancing genetik.
Selanjutnya melakukan perbandingan/nisbah fenotipe pengamatan/observasi (O) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E)  untuk mendapatkan deviasi (O-E), artinya pengamatan-harapan. Perbandingan/ nisbah fenotipe pengamatan/observasi (O) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E) untuk pengambilan 20x mendapatkan hasil sesuai dengan percobaan mendel yaitu mendapatkan perbandingan 3 : 1 dengan perincian 16 merah dan 4 putih. Jadi merah dominan dan dapat menutupi putih sebagai resesifnya.
Perbandingan/ nisbah fenotipe pengamatan/observasi (O) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E) untuk pengambilan 40x mendapatkan hasil mendekati dengan hasil percobaan mendel yaitu mendapatkan perbandingan 3 : 1 dengan perincian 31 merah dan 9 putih. Jadi merah dominan dan dapat menutupi putih sebagai resesifnya.
Perbandingan/ nisbah fenotipe pengamatan/observasi (O) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E) untuk pengambilan 60x mendapatkan hasil mendekati dengan hasil percobaan mendel yaitu mendapatkan perbandingan 3 : 1 dengan perincian 44 merah dan 16 putih. Jadi merah dominan dan dapat menutupi putih sebagai resesifnya.
ukum Mendel I diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid, yaitu persilangan dengan satu sifat beda. Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji berkerut. Hasilnya semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat. Selanjutnya dilakukan persilangan antarketurunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2. Pada keturunan F2 didapatkan perbandingan fenotip kira-kira 3 biji bulat : 1 biji berkerut.

Perbandingan fenotip bulat : berkerut = 3 : 1
Perbandingan genotip BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1

Berdasarkan hasil perkawinan yang diperoleh dalam percobaannya, Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gamet-gamet, gen akan mengalami segregasi (memisah) sehingga setiap gamet hanya akan menerima sebuah gen saja. Kesimpulan itu dirumuskan sebagai hukum Mendel I yang dikenal juga dengan hukum Pemisahan Gen yang Sealel. Beberapa kesimpulan penting dari perkawinan monohibrid di atas sebagai berikut.
1.      Semua individu F1 memiliki sifat yang seragam.
2.      Jika dominan nampak sepenuhnya, individu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominan.
3.      Pada waktu individu F1 yang heterozigot itu membentuk gamet-gamet terjadilah pemisahan alel sehingga gamet hanya memiliki salah satu alel saja.
4.      Jika dominasi nampak sepenuhnya, perkawinan monohibrid (Bb >< Bb) menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotip 3 : 1 (yaitu biji bulat : biji berkerut) dan memperlihatkan perbandingan genotip 1 : 2 : 1 (yaitu BB : Bb : bb). (Crowder, L. V. 1997)





BAB V
KESIMPULAN

Ø   resesif  sebagai tetuanya maka akan didapat perbandingan genotipe 1 : 2 : 1 (1 untuk homozigot dominan : 2 untuk heterozigot : 1 untuk homozigot resesif). Dan didapat pula perbandingan fenotipe yaitu 3 : 1 (3 untuk gen yang dominan : 1 untuk gen yang resesif)
Ø   Perbandingan pengambilan 20 X, 40 X, 60 X pada praktikum sudah mendekati bunyi hukum Mendel, yaitu : 1:2:1 dan mengamati nisbah pengamatan.        
Ø   Genotip adalah komposisi atau sifat yang tak tampak
          Fenotip adalah sifat yang tampak pada keturunan.      
Dominan adalah sifat yang sering muncul,dan yang menutupi sifat resesif.
Sifat dominan ditemukan pada fenotip Merah dan sifat resesif ditemukan pada f2 heterozigot.
Perbandingan pengambilan 20 X, 40 X, 60 X pada praktikum sudah mendekati bunyi hukum Mendel, yaitu : 1:2:1.   
          Resesif adalah sifat yang tertutupi oleh sifat dominan.

saran
            untuk pratikum kedepannya keadaan ruangan bisa di kondupsikan lagi kedpannyo.


Jawaban pertanyaan
1.      Berapa macam pasangan genotipe yang anda peroleh ?
2.      Berapa perbandingannya ?
3.      Jika model gen merah dominan, berapa perbadingnan fenotipe yang diperoleh ?
4.      Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan model 2 ini ?


Jawab :
1.      Ada tiga macam,  yaitu :  Merah-Merah (MM), Merah-Putih (Mm) , Putih        Putih (mm)
2.      Perbandingannya adalah  1MM : 2Mm : 1mm
3.      Perbandingan fenotipe nya adalah 3 Merah : 1 Putih
4.      Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa hasil percobaanmenghasilkan genotif yaitu MM:Mm:mm dengan perbandingan (1:2:1). Pada F1 menghasilkanFeonipe 100% merah, dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gen merah dominanterhadap gen putihDan untuk perbandingan fenotipe pada persilangan monohibrid F2 yaitu 75% merah dan 25% putih.




Daftar Pustaka
Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Fauzan,Tyo 2003. Genetika.Biologi SMA. Erlangga.Jakarta.                                       
Suryati Doti, 2011. Hukum Mandel I. Erlangga : Jakarta
Syamsuli,Pradito. dkk. 2004. Biologi. Erlangga : Jakarta
Team Teaching. 2014. Mata Kuliah Biologi. Gorontalo : Universitas
            Negeri Gorontalo



Tidak ada komentar:

Posting Komentar